Masih untuk kamu kok, si penghuni sebagian jiwa.
Tidak rugi memang memujamu, kamu seolah sempurna. Bagian mana yang tidak ku kagumi dari dirimu?
Mungkin saja kamu tidak sadar apa yang kamu lakukan sehingga bisa
melunasi tagihanmu itu. Malam itu aku dan kamu terbawa arus cerita
cinta. Aku bercerita tentang laki-laki yang menyita fikiranku selama
satu tahun lebih itu. Aku ceritakan semua bagaimana aku terhipnotis,
bagaimana aku bertekad untuk menunggu, semuanya ku ceritakan. Tapi tanpa
kamu tau jika orang yang kusebut-sebut dalam ceritaku itu adalah kamu.
Dan…..
“Tidak ada yang tidak mungkin, siapa tau nanti diberi kesempatan
untuk bertemu dan jatuh cinta. Tetap semangat ya, semoga kamu berhasil
menjalin cinta dengan pujaan hati itu”
Kamu tau apa yang aku lakukan saat membaca kalimat itu darimu? Aku
lari ke cermin dan menepuk pipiku, ternyata itu bukan mimpi. Sekejap aku
melompat, berbinar, kegirangan, kuciumi gulingku ini. Tubuhku rasanya
seperti terlahir kembali. Semua kembali pada semangat awal. Mungkin bagi
kamu itu cuma kata simpatik biasa kepada teman untuk menyemangati. Tapi
kamu tau? Kata-kata itu seolah membuat musim gugur hatiku berakhir dan
memunculkan musim semi. Berbunga, indah dan penuh cinta. Kamu tau
kata-kata itu lah yang berhasil membuatku tidak tidur semalaman karna
aku terus-terusan mengejanya melafalkan satu demi satu hurufnya.
Ah, andai saja kamu tau hal itu menjadi mungkin jika kamu menyadari
akulah wanita yang sebagian jiwanya terisi oleh semua potret tentang
kamu. Andai saja. Tapi aku tak mau memaksamu untuk tau jika aku yang
berada di lubang kecil ini mengintipmu. Bukankah nanti waktu akan
memihak padaku? Aku masih tetap diposisi yang sama dari satu tahun yang
lalu. Masih di ruang hati yang penuh harapan, menunggu mu.
Jadi, sekarang aku nyatakan : LUNAS! Kata-katamu itu melunaskan semua
tagihan-tagihanmu. Tinggalah yang nyaman disebagian jiwaku. Segera
lapor padaku jika ada yang mengusikmu.
No comments:
Post a Comment