Monday, January 6, 2014

Tentang Rindu Yang Barangkali Kau Lebih Tau

aku bertanya-tanya pada diri sendiri
apakah aku cukup memahami siapa rindu?
bahkan, yang selama ini singgah di dadaku
bukankah kewajibanku untuk mencari tahu?

yang kutahu
ia adalah asing diantara segala yang terasing
ia adalah bisu diantara sekumpulan yang membisu
ia adalah debur dari semua yang menghambur

yang kutahu
rindu sengaja memilih jalan terjauh ketika mengantarmu pulang
rindu sengaja mencium keningmu lebih lama sebelum berpamitan
rindu sengaja memeluk tubuhmu lebih erat sebelum dipisahkan malam

rindu
entah seberapa kuat ia menghadapi dirinya
entah seberapa besar ia meredam ketakutannya

yang kutahu
akan ada masa dimana ruhnya memudar
seiring hangat perhatianmu yang mulai samar
aku benci membayangkannya

Kisah Kata Kita

Dear matahari senja ku,
 
Rasanya belum lama yang dinamakan hati- milikku- sakit lalu mendingin seperti bongkahan es.
Beruntung kamu yang membawakan obat hingga sembuh dan kembali pada fungsinya mewadahi sebuah rasa.

Meski aku sempat berada pada  masa-masa dilema, nyatanya aku harus mengakui bahwa aku punya rasa.
Sempat ragu untuk meletakkan sebuah rasa percaya, terlebih pada mahluk lawan jenisnya hawa.
Tapi nyatanya aku bersedia, berbagi ruang hati berdua.

Kalau ditanya mengapa?
Jawabnya
Aku melihat kesederhanaan. Apa adanya, tidak dibuat-buat.Aku melihat semangat. Apa saja terlewati nyaris sempurna.
Awalnya aku tak pernah tahu siapa kamu.
Tapi singkat cerita, aku jatuh cinta.

Aku meyakinkan diri kita memiliki tujuan sama.
Aku meniatkan kamu, satu nama untukku kelak.

Kamu nyaris sempurna. Aku disini, bersamamu.
Aku menunggu kamu menyempurnakan semua ini.